Istana Bima (Asi Mbojo) yang sekarang telah menjadi Museum Bima
merupakan monumen fisik terakhir kerajaan Bima. Bangunan
ini tidak hanya sebagai pusat pemerintahan di masa lalu tapi sekaligus
merupakan lambang identitas sebuah bangsa. Dari
istana inilah, bendera merah putih pertama kali berkibar di Bima. Istana yang
pertama dibangun yaitu istana kaca pada masa pemerintahan Raja Indra Jamrud.
Begitu juga Sultan Abdul Hamid membangun istana yang sama yaitu Asi Saninu
(istana kaca). Selanjutnya, Sultan Ismail membangun Asi Mpasa (Istana lama)
pada tahun 1820 M.
Asi Bou (Istana Baru) semula merupakan
bangunan darurat untuk tempat tinggal sementara Sultan Muhammad Salahuddin dan
keluarganya selama Asi Mbojo dalam pembangunan. Bangunan
istana ini merupakan bangunan eksotik bergaya Eropa.
Istana ini mulai dibangun tahun 1927. Perancangnya adalah arsitek kelahiran
Kota Ambon bernama, Rahatta. Beliau diundang oleh pemerintah kolonial Belanda
ke Bima. Dalam menyelesaikan pembangunan Rehatta dibantu oleh Bumi Jero Istana
hingga selesai pada tahun 1929. Istana
tersebut berupa bangunan permanen berlantai dua yang merupakan paduan
arsitektur asli Bima dan Belanda. Istana
ini berada tepat di sebelah timur pusat Kota Bima, dan bersebelahan dengan
Istana Kayu Asi Bou yang merupakan istana lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar